Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Qonaah Bagi si Miskin dan si Kaya

Salah satu nasihat yang paling banyak disampaikan para muballigh adalah sifat qonaah. Yang pada intinya mengharap agar siapapun menerima apa adanya pemberian dari Tuhan. Berapapun jumlahnya, apapun bentuknya, kita tak baik untuk memprotesnya. Karena itu qonaah mengkostruk diri kita menjadi orang yang tenang dan sabar. Qonaah sendiri bermakna merasa puas atas pemberian yang sudah diterima. Rasa puas itu dikesankan dengan perilaku nyata berupa ungkapan syukur dan menghindari kerakusan. Rakus mengumpulkan terus menerus harta, sebab merasa diri belum cukup, belum puas, hingga kapanpun. Namun, ini kesan saya, impresi dari banyak nasihat dakwah tentang qonaah tersebut, lebih banyak ditujukan kepada orang miskin saja. Makanya tidak aneh setiap materi dengan tema qonaah, banyak kata fakir dan miskin diucapkan. Maksudnya, orang fakir dan miskin, yang serba kekurangan itu seyogianya menerima sedikit rezeki itu. Dengan bersikap qonaah. Sebenarnya secara sosiologis, orang yang tergo

Mark Zuckerberg: Lelaki Konglomerat yang Terdzalimi, Sehingga Pantas Dikasihani

Sumber foto: time.com Setiap kita kemungkinan besar kenal siapakah Mark Zuckerberg itu. Betul sekali, lelaki yang namanya bisa disingkat menjadi MZ adalah seorang caleg yang di pemilu April kemarin terpilih menjadi anggota legislatif dari Partai Mendung Gelap. Ah, salah, itu salah besar. MZ bukanlah caleg. Apalagi camat, cados, dan camer. Mark Zuckerberg, sebenarnya adalah seorang yang kaya raya. Sekali lagi, MZ adalah seorang lelaki muda yang kaya raya. Kekayaannya, sesuai hitungan Wikipedia, sebesar 17, 55 milyar dollar. Itu hitungan terakhir pada tahun 2011. Setahuku tidak ada lagi hitungan paling akhir di tahun 2019, tentang jumlah harta si MZ ini. Saya ralat. Sebenarnya ada sih hitungan paling kontekstual tentang itu. Tetapi saya males mencarinya. Sebab ngapain juga saya harus capek-capek browsing , berselancar kesana kemari, mencari jumlah pasti kekayaan MZ. Toh yang muncul nanti tak lebih hanya ucapan wow, wow dan wow. Dari mana kekayaan itu didapat? Apakah d

Tak Ada Air di Sawah

Persawahan di desaku sedang mengalami kekeringan. Sekira sudah setahun ini problem pertanian itu terjadi. Aneh memang, daerah di pinggiran Sungai Brantas kok sawahnya sampai kering. Padahal saat tak ada hujan pun, suplai air dari sungai bersejarah itu tak pernah berhenti. Saluran irigasi yang tertata rapi selama ini telah memudahkan itu semua. Maka bisa diterka titik soalnya, ialah mandegnya pembagian air dari Dam pusatnya. Iya, betul sekali, Dam yang berada di Desa Menturus Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang memang mengalami kerusakan. Tak tanggung-tanggung kerusakan terjadi pada karet yang menjadi penahan utama arus air dari arah barat. Akibatnya tak ada air tersalurkan ke daerah sebelah utara sungai. Padahal kita telah menyadari bahwa air itu kebutuhan paling penting bagi semua mahluk hidup – tanaman padi salah satunya. Manusia bisa tahan tidak makan, tapi tidak akan tahan kalau tidak minum. Begitu pula binatang, dan apalagi tumbuhan. Sebab air adalah elemen utama kehidupann