Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Matinya Orang-orang Penting

Majelis manakiban di Jum’at malam itupun akhirnya dilaksanakan setelah dua kali libur. Maklum sebagai imam majelis, Gus Ahmad dan istri sedang pergi umrah. Beberapa jamaah juga ada yang ikut serta umrah bersama beliau. Majelis manakiban pun diputuskan tidak dihelat selama dua kali pertemuan. Maka di malam itu, majelis manakiban yang intinya meminta barakah kepada Allah melalui karamahnya Syekh Abdul Qadir Jailani, diikuti banyak orang. Mereka antusias setelah libur dua kali. Mereka merasa kangen dengan majelis yang di setiap usai pembacaan kitab manakib Nurul Burhan, selalu dibuka sesi tanya jawab oleh Gus Ahmad. Tapi tentu saja dengan suasana santai dan dipenuhi guyon. Saat dibacakan kitab manakib di malam itu, jamaah khusyuk menyimak dan sesekali menyahut pembaca kitab. Saat itu yang menjadi pembaca kitab adalah Kang Jupri. Bacaannya lumayan pelan, santuy, sehingga bisa diikuti rata-rata para jamaah. Yang paling spesial tentu saja lagu yang dipakainya, selalu membuat tenang jama

Bertabligh Tapi Tidak Berfathanah

Selepas membaca koran pagi dan menyeruput kopi bikinan istrinya, Gus Ahmad beranjak ke halaman depan. Namun sebelum menuju halaman, Gus Ahmad terlebih dulu masuk ke gudang, mengambil “gantar”. Beliau hendak mengunduh beberapa mangga gadung di depan rumahnya yang kelihatan mulai matang. Sambil lirih mendendangkan shalawat, Gus Ahmad khusyuk mendongakkan kepalanya. Beliau mencari mangga mana saja yang akan “disunggeknya”. Rencananya beberapa akan dimakan sendiri dengan istri dan anaknya. Beberapa lainnya akan disimpannya untuk konsumsi acara manakiban yang rutin digelar setiap Jum’at malam di kediamannya. Ketika beliau sudah beberapa menit melakukan aktivitas itu, datanglah Kang Dargombes. Seorang murid manakiban yang rumahnya memang tak jauh dari kampung Gus Ahmad. Karena dekat itulah, Kang Dargombes termasuk murid yang paling sering ngobrol, paling sering sowan dan pasti pula paling sering “ngerepoti” Gus Ahmad dan keluarganya. Gus Ahmad sempat kaget dengan kedatangan Kan